Bertentangan dengan perkiraan dan kekhawatiran, Bitcoin berhasil mempertahankan zona kunci $18,5k–$19k tetap utuh. Karena hal ini, harga cryptocurrency reversal dan pulih di atas $22k selama akhir pekan. Pergerakan ke atas yang impulsif dan kuat dapat terjadi karena sejumlah faktor fundamental, serta skeptisisme kategoris dari pelaku pasar. Akibatnya, Bitcoin mencapai level $22k dan terus berkonsolidasi untuk melanjutkan pergerakan ke atas. Namun, pengaruh faktor-faktor tertentu dapat secara signifikan mempengaruhi prospek cryptocurrency utama dalam jangka pendek.
Pada tahap ini, ada dua masalah mendasar bagi Bitcoin untuk melanjutkan pergerakan naiknya. Salah satunya adalah pembaruan Ethereum, yang berisiko secara drastis mengubah keseimbangan kekuatan di pasar cryptocurrency. Analis chainalysis menyatakan bahwa, kemungkinan besar, pembaruan merge akan memberi Ethereum keunggulan dibandingkan BTC dan membuatnya lebih menarik bagi investor institusional. Selain minat yang akan terjadi pada Ethereum, telah ada kenaikan infus investasi ke dalam Altcoin. Secara tidak langsung, hal ini dibuktikan dengan turunnya tingkat dominasi Bitcoin ke level 39%. Setelah lonjakan ke atas selama akhir pekan, indikator mencapai level 41%, namun, masalah fundamental kedua BTC tidak akan memungkinkan untuk membangun keberhasilan.
Penghalang utama terhadap potensi pertumbuhan Bitcoin adalah situasi ekonomi makro dan kebijakan Bank Sentral. Pekan lalu, ECB menaikkan suku bunga utamanya sebesar 75 bps, dengan perkiraan kenaikan 0,5%. Keputusan ini menunjukkan tidak adanya perubahan signifikan dalam kebijakan moneter Bank Sentral. Situasi serupa diamati di AS, dengan pasar memperkirakan peluang 70% untuk menaikkan suku bunga utama sebesar 75 bps. Pekan ini, laporan inflasi bulan Agustus juga akan dirilis, yang mampu memberikan dorongan positif bagi pasar crypto. Pelonggaran kebijakan moneter juga kemungkinan terjadi menjelang November, saat pemilihan Kongres AS dimulai, yang memberi harapan untuk pergerakan pemulihan Bitcoin dalam kisaran luas.
Namun, ada faktor mengkhawatirkan yang mengindikasikan kemungkinan terjadinya krisis inflasi yang berkepanjangan. Pakar Goldman Sachs meyakini bahwa pada tahun 2023 tingkat inflasi di Amerika Serikat akan mencapai 22%. Tidak ada keraguan bahwa ini akan menyebabkan reaksi yang sesuai dari Fed dan pemeliharaan kebijakan moneter yang ketat. Dalam kondisi seperti itu, tidak perlu mengharapkan rally harga Bitcoin. Di masa mendatang, selain faktor fundamental, masih ada tekanan parah dari para penambang. Penambang telah menjual lebih dari 4.600 BTC selama beberapa hari terakhir, berdasarkan data CryptoQuant. Perusahaan pertambangan akan tetap menjadi faktor penting yang menekan harga baik ketika tumbuh (untuk mengambil keuntungan) maupun ketika harga jatuh ke posisi terendah.
Terlepas dari kesulitan fundamental, Bitcoin memiliki peluang bagus untuk mewujudkan beberapa kenaikan. Alasan utama optimisme adalah pembentukan candle hijau terbesar sejak 30 Mei. Pembentukan pola itu menunjukkan aktivasi pembeli secara bertahap dan pertumbuhan sentimen bullish. Mengingat adanya berita dan koridor pembelian untuk pertumbuhan, Bitcoin mungkin mencoba untuk mencapai level tertinggi lokal di $25k. Konsolidasi cryptocurrency yang berhasil di atas $22k dapat menjadi batu loncatan untuk pergerakan naik lebih lanjut, jika ada respons positif dari investor AS.
Pada saat artikel ini ditulis, kami melihat tanda-tanda potensi kenaikan Bitcoin mengering di grafik harian. Ukuran candle hijau secara bertahap mulai berkurang, dan munculnya wicks menunjukkan aktivasi penjual. Harga menghadapi resistance di dekat level $22,1k. Indikator teknikal mengkonfirmasi kehadiran penjual yang memegang zona resistance $22,1k. Indeks RSI terus bergerak ke atas, tetapi breakdown karakteristik pada grafik menunjukkan adanya volume bearish. Stochastic telah memasuki zona oversold dan bergerak sideways. Probabilitas reversal melalui pembentukan crossover bearish meningkat secara signifikan.
Sementara itu, MACD melanjutkan pergerakan ke atas dan mendekati level nol dan zona hijau. Hal ini mungkin menunjukkan pembentukan pergerakan naik yang fundamental pada cryptocurrency. Kami melihat pergerakan serupa pada grafik indeks saham S&P 500. Korelasi Bitcoin dengan pasar saham tetap ada, yang memicu aset untuk pertumbuhan.
Penting untuk dicatat bahwa tidak ada yang berubah secara mendasar. Bitcoin dan fund naik sementara indeks Dolar AS terkoreksi. Penembusan korelasi terbalik antara BTC dan DXY akan menjadi sinyal utama untuk perubahan situasi fundamental. Mengingat koreksi sementara indeks Dolar, kita dapat mengandalkan kelanjutan pergerakan naik BTC/USD dengan potensi hingga $25rb.
